Dibaca 23 Kali
Lahan pekarangan yang sempit atau terbatas ternyata sangat ideal untuk budidaya intensif, dan ikan Lele (Clarias sp.) adalah bintang utamanya. Ikan Lele merupakan komoditas yang paling efisien untuk dibudidayakan di skala rumahan karena ketahanannya dan kemampuannya tumbuh di lingkungan padat tebar.
Memanfaatkan pekarangan untuk budidaya Lele tidak hanya menjamin ketersediaan lauk-pauk sehari-hari, tetapi juga membuka peluang bisnis yang cepatlah menghasilkan.
Lele mendominasi budidaya skala rumahan karena beberapa keunggulan kunci yang mendukung operasional sederhana:
Lele dikenal sebagai ikan yang 'bandel'. Ia mampu bertahan pada kondisi kualitas air yang kurang ideal dibandingkan ikan lain (seperti Nila atau Gurami). Ini sangat menguntungkan bagi pembudidaya rumahan yang seringkali menggunakan peralatan aerasi sederhana atau mengandalkan sistem sirkulasi air manual.
Lele memiliki waktu pemeliharaan yang relatif singkat, rata-rata hanya 60 hingga 90 hari, tergantung ukuran yang diinginkan pasar.
Arus Kas Cepat: Siklus panen yang cepat ini menjamin perputaran modal yang gesit, membuat usaha budidaya Lele di pekarangan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan.
Lele dapat dibudidayakan dalam berbagai wadah, mulai dari kolam terpal bundar, fiber tank, hingga kolam beton mini.
Pemanfaatan Ruang: Unit budidaya Lele di pekarangan dapat disusun secara vertikal atau modular, mengoptimalkan setiap meter persegi lahan yang tersedia.
Permintaan terhadap Lele konsumsi tidak pernah surut, mulai dari warung pecel lele kaki lima hingga restoran. Hal ini memudahkan pembudidaya rumahan untuk memasarkan hasil panen mereka secara langsung ke konsumen atau pengepul lokal.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan ikan konsumsi, silakan hubungi kontak berikut:
WhatsApp : +62 852-6924-8578 (Bpk. Waskito)